Senin, 06 Maret 2017



 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

A.    PENGERTIAN
Sistem Informasi Geografis (bahasa Inggris : Geographic Information System disingkat GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial  (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola, dan menampilkan informasi bereferensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktis juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini (Wikipedia)

Sistem Informasi Geografis menurut pandangan saya adalah suatu sistem yang memberikan informasi kepada masyarakat mengenai data yang berdimensi lokasi dan keruangan. Sistem ini dapat menyimpan dan mengelola berbagai informasi geografis yang dikumpulkan atau dikelompokkan dalam data base.

B.    KOMPONEN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
Untuk menunjang suatu sistem, tentu dibutuhkan berbagai komponen sebagai penunjang yang saling mendukung. Komponen tersebut antara lain perangkat keras (hardware), perangkat lunak (Software), data, manusia, dan metode.
·         Perangkat keras ( hardware) merupakan perangkat dari sitem komputer untuk kegiatan alasisis geografis.
·         Perangkat Lunak (software) merupakan perangkat yang digunakan untuk mengolah data geografis seperti untuk melakukan penyimpanan data, analisa data.
·         Data. Terdapat dua jenis data dalam Sistem Informasi Geografis (SIG). Yaitu antara lain data spasial dan data non spasial. Data spasial merupakan kelompok data yang menggambarkan secara nyata suatu wilayah seperti peta dan gambar. Sedangkan data non spasial merupakan data yang berbentuk tabel yang isinya informasi yang dimiliki obyek dalam data spasial.
·         Manusia merupakan perencana dan pengguna Sistem Informasi Geografis (SIG). Apabila tidak ada manusia, maka sistem ini tidak akan berjalan. Oleh karena itu manusia merupakan elemen yang paling utama.
·         Metode. Berbagai metode dapat digunakan dalam Sistem Informasi Geografis (SIG) tergantung dari kebutuhan data yang diinginkan.


C.   KEGUNAAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM BERBAGAI BIDANG KEHIDUPAN
Sistem Informasi Geografis (SIG) mempunyai banyak manfaat dalam berbagai bidang kehidupan. Seperti dalam bidang perencanaan wilayah kota, bidang pengawasan bencana alam, dan bahkan dalam bidang pertanian.
·         Bidang perencanaan wilayah dan kota
SIG dapat dimanfaatkan fungsinya untuk mengetahui kesesuaian lahan pemukiman, perkebunan, pertanian, perencanaan tata ruang wilayah, kawasan industri. Selain itu dalam bidang perencanaan wilayah kota SIG juga dapat dimanfaatkan untuk perencananaan perluasan jalan dan analisis kawasan rawan kemacetan
·         Bidang pengawasan bencana alam
SIG dapat dimanfatkan untuk memantau daerah yang sedang mengalami bencana alam seperti penentuan tingkat bahaya erosi, menentukan ketinggian banjir, menentukan tingkat kekeringan, dapat pula digunakan untuk menyusunan rencana pembangunan daerah yang telah mengalami bencana alam, dan dapat pula dilakukan pencegaha dari data yan dapat dikumpulkan dan dinalisi dari Sistem Informasi Geografis (SIG).
·         Bidang pertanian
Dalam bidang pertanian, SIG dimanfaatkan untuk mengumpulkan data seperti peta bumi, peta geologi, dan foto udara. Peta bumi digunakan untuk menentukan kontur lahan. Peta geologi digunakan untuk analisis dan pembuatan peta tanah. Sedangkan foto udara digunakan untuk analisis dan pembuatan peta penggunaan lahan. Selain itu SIG juga dapat dimanfaatkan untuk analisis dan pembuatan peta curah hujan. Sehingga petani dapat menentukan daerah tersebut cocok untuk ditanami dengan tanaman apa yang esuai dengan pemetakannya dari sisi kontur, penggunaan lahan, dan pemetakan iklim berdasarkan curah hujannya. Di fakultas Pertanian UPN “veteran” Jawa Timur terdapat mata kuliah Sistem Informasi Geografis dan dilengkapi dengan praktikumnya. Hal ini tentu sangat berguna untuk menunjang studi mahasiswa pertanian. Praktikum yang telah saya lakukan baru menginjak ‘Track dan Point’. Praktikum tersebut bertujuan untuk memeprkenalkan GPS dan dapat dioperasikan dengan baik oleh mahasiswa, untuk memberikan pemahaman dengan benar pengertian Track dan Point. GPS (Global Positioning System) merupakan metode pengukuran posisi dengan bantuan satelit yang bekerja secara global. Jadi dalam kegiatan praktikum tersebut para praktikan (mahasiswa) melakukan track di sekitar kampus UPN ‘Veteran’ Jawa Timur dan memberi waypoint pada sudut – sudut gedung yang kemudian diimpor ke Map sourch dan dapat dilihat melalui Google Earth. Praktikum ini mengajarkan sedikit banyak kegunaan Sistem Informasi Geografis (SIG). Bila dianalisis dan dipelajari lebih lanjut, SIG dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian antara lain untuk memanejemen sumberdaya pertanian dan perkebunan seperti mengetahui luas kawasan untuk tanaman, pepohonan, atau saluran air. Sistem ini dapat digunakan untuk menentukan masa panen, mengembangkan sistem rotasi atau pergiliran tanaman, dan menghitung kerusakan atau terdegradasinya lahan pertanian. Misalnya untuk irigasi, SIG dapat digunakan untuk memantau dan mengendalikan irigasi dari tanah-tanah pertanian. SIG dapat digunakan untuk memantau kapasitas sistem, menentukan tingkat efisiensi, dan distribusi air di dalam sistem irigasi tersebut.

Pemanfaat SIG (Sistem Informasi Geografis) dalam bidang pertanian sekarang ini banyak didukung oeh kemajuan tehnologi kedirgantaraan yang menghasilkan berbagai citra muka bumi dengan resolusi yang sangat tinggi serta mudah diakses oleh setiap orang, seperti foto udara dan citra satelit yang mampu menampilkan secara detail vegetasi penutup tanah.  Untuk membangun SIG pertanian sangat dimungkinkan karena syarat – syarat geografis jelas bisa dipenuhi. Lokasi lahan pertanian bisa diubah menjadi alamat atau data koordinat yang berguna dalam penentuan titik lokasi pada peta. Tentu dibutuhkan pula data – data lainnya seperti misalnya jenis komoditas pertanian, luas lahan, kuantitas hasil panen, pasar terdekat atau pasar yang paling potensial dan tingkat harga pada waktu tertentu.  

Kajian yang mendukung optimalisasi ;ahan dalam bidang pertanian melalui analisis sistem informasi geografis :
·         Kajian serangan Hama Penyakit Tanaman. Kajian serangan hama penyakit tanaman data geospasial yang diperlukan anatara lain data fisiografi wilayah , seperti bentuk lahan (landform), kelerengan, jenis tanah, dan sebaran vegetasi tanaman, data iklim terutama curah hujan, intensitaspenyinaran matahari, dan arah angin, data pola penggunaan lahan dan data sosial penduduk, yang meliputi adat istiadat, perekonomian,  dan tingkat pendidikan.
·         Pembuatan sarana pengairan dan jaringan irigasi., pembuatan sarana pengairan dan jaringan irigasi diperlukan data geospasial berupa data bentuk lahan dan data sumber-sumber air alami, terutama jenis sumber air, lokasi, dan debit air.
·         Kajian erosi tanah, kajian ini diperlukan data-data yang berkaitan dengan faktor-faktor penyebab erosi.